Terkadang anda memerlukan saran, Mintalah guru untuk memecahkan masalah anda.

Terkadang anda memerlukan saran, Mintalah guru untuk memecahkan masalah anda.

Buatlah perbedaan dengan pendidikan, dan jadilah yang terbaik.

Buatlah perbedaan dengan pendidikan, dan jadilah yang terbaik.

Mempersiapkan anak untuk sukses dalam hidup

Mempersiapkan anak untuk sukses dalam hidup

Bagaimana anda bisa mendapatkan nilai terbaik, untuk mendapatkan pekerjaan terbaik.

Bagaimana anda bisa mendapatkan nilai terbaik, untuk mendapatkan pekerjaan terbaik.

Latest Posts

Wednesday, November 29, 2017

KEJAR TARGET 1 JUTAAN NAKER BERSERTIFIKAT, KEMENPERIN PASOK BANTUAN KE SMK

H 4 RD
Kementerian Perindustrian akan memberikan bantuan mesin dan peralatan praktik dari industri untuk SMK setiap meluncurkan program vokasi.
Hal itu dilakukan dalam upaya  Kementerian Perindustrian menargetkan bisa mencetak satu juta tenaga kerja bersertifikasi hingga 2019.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Rabu (22/11/2017) menyampaikan hingga saat ini, program ini telah melibatkan  45 industri untuk 282 sekolah menengah kejuruan (SMK).
Selain itu, Kemenperin pun  melaksanakan program magang guru produktif di industri  yang kini diikuti 276 orang serta praktik kerja siswa SMK di industri sebanyak 722 orang.
Kemudian, untuk program Diklat 3 in1, jumlah tenaga kerja yang telah dilatih, disertifikasi, dan terserap kerja selama 2014—2016 sebanyak 36.532 orang.
Sementara itu, pada 2017—2019 ditargetkan  162.000 orang. Diklat ini a.l. meliputi program untuk industri garmen, pengolahan kelapa sawit, karet, kakao, furnitur, plastik, kosmetik, semen dan petrokimia, elektronika, animasi serta otomotif.
 Kemudian, melalui unit pendidikan vokasi industri di lingkungan Kemenperin, ditargetkan menghasilkan  16.252 lulusan hingga  2019.
Saat ini, Kemenperin memiliki 9 SMK, 9 politeknik, satu akademi komunitas, dan satu program Diploma I industri. Pada 2019, akan ditambah tiga politeknik dan satu akademi komunitas.
 “Seluruh unit pendidikan vokasi Kemenperin telah memiliki spesialisasi berbasis kompetensi serta link and match dengan industri,” tegas Airlangga.
 Airlangga menambahkan sebanyak 90% lulusan terserap industri saat wisuda. Capaian ini karena unit pendidikan di lingkungan kemenperin dilengkapi fasilitas yang mendukung, seperti ruang workshop, laboratorium, teaching factory dengan mesin dan peralatan standar industri.
 “Selain itu, tersedia Lembaga Sertifikasi Profesi [LSP] dan Tempat Uji Kompetensi [TUK] sehingga lulusan mendapat ijazah dan sertifikat kompetensi,” imbuhnya.
 Menperin optimistis, upaya-upaya strategis dalam pengembangan kompetensi SDM ini mampu memacu daya saing Indonesia agar lebih kompetitif di tingkat global. Apalagi, Indonesia ditargetkan menjadi negara ekonomi terkuat ketujuh di dunia pada tahun 2030.

Friday, November 17, 2017

KEMENPERIN USUL ANGGARAN Rp. 800 MILIAR UNTUK REVITALISASI SMK

H 4 RD


Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengusulkan anggaran sebesar Rp 800 miliar pada 2018 sebagai kebutuhan untuk merevitalisasi sekitar 1.700 sekolah menengah kejuruan (SMK). Jumlah sekolah tersebut merupakan 20 persen dari total yang ada di Indonesia.
Sekretaris Jenderal Kemenperin Haris Munandar mengatakan, langkah ini bertujuan agar SMK yang terlibat dalam program pendidikan vokasi memiliki alat-alat praktik yang sesuai perkembangan teknologi produksi di industri saat ini.

"Jadi, setiap SMK bakal memperoleh anggaran sekitar Rp 500 juta lewat Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Kementerian Keuangan, yang akan dititipkan di provinsi. Pasalnya, peralatan SMK sekarang banyak yang tertinggal dua generasi," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (21/8/2017).
Haris menjelaskan, pemerintah daerah harus membuat proposal untuk mengajukan SMK di wilayahnya ke Kemenkeu, dan Kemenperin akan bertindak dalam penyeleksiannya. Adapun salah satu persyaratan SMK yang bisa lolos atau memenuhi kriteria dari Kemenperin, yaitu sekolah yang lokasinya berdekatan dengan kawasan industri.

"Misalnya, kawasan industri yang menjadi pusat industri otomotif, maka SMK yang didorong adalah yang berbasis studi teknik permesinan atau pengelasan sehingga sesuai dengan kebutuhan," kata dia.
Upaya ini, lanjut Haris, sebagai wujud transformasi pendidikan SMK berbasis kompetensi yang terkait dan sepadan (link and match) dengan industri.
Dia menyebutkan, awalnya Kemenperin menargetkan 1.775 SMK dan 355 industri yang akan mengikuti program pendidikan vokasi industri hingga 2019. Namun, belum sampai akhir 2017, dari tiga tahap peluncuran program tersebut, Kemenperin telah menggandeng 1.035 SMK dan 307 industri. Ketiga tahap itu untuk wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta, serta Jawa Barat.
"Antusiasme ini menunjukkan kesadaran akan pentingnya pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten untuk semakin meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan daya saing Indonesia," tutur dia.

Dengan SDM terampil, diyakini dapat pula memacu produktivitas dan keunggulan sektor manufaktur nasional, selain melalui modal dan teknologi.
Oleh karena itu, program pendidikan vokasi yang link and match antara SMK dan industri akan terus dilanjutkan per provinsi di seluruh wilayah Indonesia. Program yang diinisiasi oleh Kemenperin ini ditargetkan jumlah lulusannya mencapai sekitar 845 ribu orang pada 2019 sehingga mendukung sasaran nasional dalam menciptakan 1 juta SDM yang tersertifikasi.
Selain itu, dalam upaya mencetak tenaga kerja yang kompeten dan profesional, Kemenperin telah menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan (diklat) industri dengan sistem 3in1 (pelatihan, sertifikasi kompetensi, dan penempatan kerja).
Pada periode 2014-2016, mereka yang sudah terserap di perusahaan sebanyak 37.334 orang. Diklat ini, antara lain untuk pembelajaran di bidang garmen, alas kaki, elektronika, animasi, pengolahan kakao dan rumput laut, kemasan, otomotif, serta furnitur.
"Kami pun akan memfasilitasi peningkatan kompetensi guru SMK melalui pelatihan dan pemagangan di industri, serta penyediaan silver expert sebagai tenaga pengajar di SMK," ungkap Haris.
Pada 2018, Kemenperin menargetkan tersedianya 1.050 tenaga pengajar yang kompeten dan profesional di SMK. Berbagai pelaksanaan program strategis tersebut berdasarkan pada Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan.

Sumber : Liputan6.com

Wednesday, November 15, 2017

KONSEP PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

H 4 RD


Perkembangan zaman menuntut pembinaan sumber daya manusia yang berkualitas. Daya saing Indonesia dalam menghadapi persaingan antar negara maupun perdagangan bebas sangat ditentukan oleh outcome dari pembinaan SDM-nya. Salah satu upaya negara dalam pemenuhan SDM level menengah yang berkualitas adalah pembinaan pendidikan kejuruan.
Rumusan arti pendidikan kejuruan sangat bervariasi. Menurut Rupert Evans (1978), pendidikan kejuruan adalah bagian dari sistem pendidikan yang mempersiapkan seseorang agar lebih mampu bekerja pada satu kelompok pekerjaan atau satu bidang pekerjaan daripada bidang-bidang pekerjaan lainnya. Menurut penjelasan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 15, pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Pendidikan kejuruan terdiri dari Sekolah Menengah Kejuruan, dan Madrasah Aliyah Kejuruan.

Karakteristik Pendidikan Kejuruan (Djojonegoro, 1998) adalah sebagai berikut :
  1. Pendidikan kejuruan diarahkan untuk mempersiapkan peserta didik memasuki lapangan kerja
  2. Pendidikan kejuruan didasarkan atas “demand-driven” (kebutuhan dunia kerja)
  3. Fokus isi pendidikan kejuruan ditekankan pada penguasaan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang dibutuhkan oleh dunia kerja
  4. Penilaian yang sesungguhnya terhadap kesuksesan siswa harus pada “hands-on” atau performa dalam dunia kerja
  5. Hubungan yang erat dengan dunia kerja merupakan kunci sukses pendidikan kejuruan
  6. Pendidikan kejuruan yang baik adalah responsif dan antisipatif terhadap kemajuan teknologi
  7. Pendidikan kejuruan lebih ditekankan pada “learning by doing” dan “hands-on experience”
  8. Pendidikan kejuruan memerlukan fasilitas yang mutakhir untuk praktik 
  9. Pendidikan kejuruan memerlukan biaya investasi dan operasional yang lebih besar daripada pendidikan umum

Prinsip-prinsip Pendidikan Kejuruan menurut Charles Prosser (1925) adalah sebagai berikut :
  1. Pendidikan kejuruan akan efisien jika lingkungan di mana siswa dilatih merupakan replika lingkungan di mana nanti ia akan bekerja
  2. Pendidikan kejuruan akan efektif hanya dapat diberikan di mana tugas-tugas latihan dilakukan dengan cara, alat, dan mesin yang sama seperti yang diterapkan di tempat kerja
  3. Pendidikan kejuruan akan efektif jika dia melatih seseorang dalam kebiasaan berpikir dan bekerja seperti yang diperlukan dalam pekerjaan itu sendiri
  4. Pendidikan kejuruan akan efektif jika dia dapat memampukan setiap individu memodali minatnya, pengetahuannya, dan keterampilannya pada tingkat yang paling tinggi
  5. Pendidikan kejuruan yang efektif untuk setiap profesi, jabatan, atau pekerjaan hanya dapat diberikan kepada seseorang yang memerlukannya, yang menginginkannya, dan yang dapat untung darinya
  6. Pendidikan kejuruan akan efektif jika pengalaman latihan untuk membentuk kebiasaan kerja dan kebiasaan berfikir yang benar diulangkan sehingga pas seperti yang diperlukan dalam pekerjaan nantinya
  7. Pendidikan kejuruan akan efektif jika gurunya telah mempunyai pengalaman yang sukses dalam penerapan keterampilan dan pengetahuan pada operasi dan proses kerja yang akan dilakukan
  8. Pada setiap jabatan ada kemampuan minimum yang harus dipunyai oleh seseorang agar dia tetap dapat bekerja pada jabatan tersebut
  9. Pendidikan kejuruan harus memperhatikan permintaan pasar (memperhatikan tanda-tanda pasar kerja)
  10. Proses pembinaan kebiasaan yang efektif pada siswa akan tercapai jika pelatihan diberikan pada pekerjaan yang nyata (pengalaman sarat nilai)
  11. Sumber yang dapat dipercaya untuk mengetahui isi pelatihan pada suatu okupasi tertentu adalah dari pengalaman para ahlu pada okupasi tersebut
  12. Setiap okupasi mempunyai ciri-ciri isi yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya
  13. Pendidikan kejuruan akan merupakan layanan sosial yang efisien jika sesuai dengan kebutuhan seseorang yang memang mememrlukan dan memang paling efektif jika dilakukan lewat pengajaran kejuruan
  14. Pendidikan kejuruan akan efisien jika metode pengajaran yang digunakan dan hubungan pribadi dengan peserta didik mempertimbangkan sifat-sifat peserta didik tersebut
  15. Administrasi pendidikan kejuruan akan efisien jika dia luwes dan mengalir daripada kaku dan terstandar
  16. Pendidikan kejuruan memerlukan biaya tertentu dan jika tidak terpenuhi maka pendidikan kejuruan tidak boleh dipaksakan beroperasi


Model Penyelenggaraan Pendidikan Kejuruan
Model Sekolah
Pada model ini pembelajaran dilaksanakan sepenuhnya di sekolah. Model ini berasumsi bahwa segala hal yang terjadi di tempat kerja dapat diajarkan di sekolah dan semua sumber belajar ada di sekolah. Model ini banyak di adopsi di Indonesia sebelum Repelita VI.
Model Magang
Pada model ini pembelajaran dasar-dasar kejuruan dilaksanakan di sekolah dan inti kejuruannya diajarkan di industri melalui sistem magang. Model ini banyak diadopsi di Amerika Serikat.
Model Sistem Ganda
Model ini merupakan kombinasai pemberian pengalaman belajar di sekolah dan pengalaman kerja di dunia usaha. Dalam sistem ini sistem pembelajaran tersistem dan terpadu dengan praktik kerja di dunia usaha/industri.
Model School-based Enterprise
Model ini di Indonesia dikenal dengan unit produksi. Modul ini pada dasarnya adalah mengembangkan dunia usaha di sekolahnya dengan maksud sesain untuk menambah penghasilan sekolah, juga untuk memberikan pengalaman kerja yang benar-benar nyata pada siswanya. Model ini dilakukan untuk mengurangi ketergantungan sekolah kepada industri.

Sunday, November 12, 2017

PERKUAT SINERGI SMK DAN INDUSTRI

H 4 RD

Kompetensi SMK dan jalur vokasi di pendidikan tinggi harus ditingkatkan agar lulusannya sesuai dengan kebutuhan industri.

JAKARTA – Pemerintah terus mendorong penguatan hubungan antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan industri. Ini dilakukan untuk meningkatkan kompetensi lulusan agar semakin sesuai dengan kebutuhan industri.


Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Puan Maharani, menyebutkan pemerintah telah melakukan terobosan untuk meningkatkan kompetensi lulusan sekolah agar sesuai dengan kebutuhan dunia industri. “Ada 3.574 kerja sama yang sudah dilakukan dengan industri terkait upaya revitalisasi vokasional SMK,” katanya, di Jakarta, Selasa (24/10).
Tidak hanya di jenjang SMK, peningkatan kompetensi juga dilakukan pada jalur vokasi di jenjang pendidikan tinggi. Peningkatan kompetensi dilakukan melalui pembangunan 4.493 ruang praktik.
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir, mengakui bahwa saat ini kompetensi lulusan perguruan tinggi masih sangat rendah. Bahkan saat di lapangan, kompetensi lulusan tidak sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri. “Akibatnya, industri harus melakukan pelatihan, setidaknya delapan bulan,” ujar dia.
Nasir mengatakan peningkatan jumlah dan mutu politeknik secara drastis telah dilakukan untuk menambah kontribusi dunia industri di pendidikan tinggi. Dengan begitu, lulusan politeknik kompeten dan industri mendapat pasokan yang terampil.
Tercatat, jumlah mahasiswa yang memperoleh sertifikasi kompetensi juga menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Pada 2015, jumlahnya sebanyak 2.527 dan pada 2017 meningkat tajam menjadi 12.333 mahasiswa.
Diharapkan pada 2019 menjadi 15.600. Peningkatan jumlah juga tercatat atas dosen politeknik yang tersertifikasi. Tercatat, menurut Menristekdikti, dari angka 1.442 (2015) menjadi 3.836 dosen politeknik tersertifikasi pada 2017.
Asah Kompetensi
Dalam kesempatan terpisah Kepala Subdit Peserta Didik SMK Kemdikbud, Nur Widiyani, menambahkan, peningkatan kompetensi lulusan SMK juga dilakukan dengan mendorong siswanya untuk mengikuti ajang kompetensi bergengsi. “Salah satunya kami rutin ikut ajang World Skills Competition (WSC), tahun ini Tim SMK Indonesia berhasil meraih dua perak pada WSC,” kata Widiyani.
Ke depan, kerja sama dengan pihak industri yang tengah digencarkan juga akan dimanfaatkan untuk menjadi tempat latihan agar raihan di WSC berikutnya dapat meningkat. Dari dua perak diraih, kategori Restaurant Service dipersembahkan oleh Andre Gilitasha dari SMKN 3 Malang dan untuk Kategori Prototipe Modeling oleh Rizki Dwi Afrianto dari SMKN 1 Purworejo.
Indonesia juga meraih 12 Medallion for Excellence yang menandakan bakat pelajar SMK sudah tingkat dunia. “Dengan perolehan medali ini Indonesia di posisi 12 dari 59 negara,” sebut Widiyani.
WSC diikuti oleh 1.300 pemuda terampil dari 59 negara yang berlaga di 51 bidang lomba keterampilan. Indonesia sendiri mengirimkan 31 pelajar SMK yang menang di Lomba Keterampilan Siswa untuk bertanding di 29 bidang. Sebagai bentuk penghargaan, katanya, Kemendikbud akan memberi uang 25 juta rupiah kepada peraih medali perak tersebut.
Terkait keterlibatan industri dalam mengasah kompetensi peserta WSC, juga dilakukan sejumlah negara yang menjadi lawan terkuat di WSC, yakni Tiongkok dan Korea. Salah satunya juga karena ada ikatan kuat antara sekolah-sekolah menengah kejuruan dengan industri di negaranya.
“Kita akan mempererat komunikasi dengan Kemenperin agar mudah mengundang industri untuk kerjasama dengan kita,” papar Widiyani.
Proses penilaian pemenang melalui sistem WorldSkills yang digunakan untuk menilai kompetensi dan keahlian yang selanjutnya mereka masukkan ke dalam Sistem Informasi Persaingan (Competition Information System/CIS).
Setiap perbedaan dalam hasil langsung ditangani oleh direktur kompetisi keterampilan dan administrator CIS. Begitu tanda dimasukkan ke dalam CIS, mereka terkunci, dan hasil sementara untuk kompetisi keterampilan individu dihasilkan. cit/E-3

Wednesday, November 8, 2017

INFO SEMENTARA TERKAIT PPG

H 4 RD

Rangkaian persiapan PPG 2018 sudah dilakukan GTK sejak November 2017 ini.

Ada 500rb guru yang terundang mengikuti Seleksi Calon Peserta PPG 2018 berdasarkan data dapodik yang memenuhi syarat.
Syarat umum seorang guru menjadi peserta seleksi PPG 2018 yaitu:
1. Belum Sertifikasi
2. Harus S1/D4
3. Harus PNS, GTY atau Guru Honor Daerah
4. Tmt dibawah 31 Des 2015
5. Belum pensiun, usia paling tua kelahiran tahun 60, usia paling muda kelahiran '95 (asumsi sudah lulus S1)
6. Tidak harus memiliki NUPTK
*7. Punya no.peserta UKG dan harus masuk SIM PKB *
Semua syarat diambil dari Dapodik per tanggal 31 Juli 2017

Tahapan seorang guru menjadi peserta seleksi PPG 2018 :

1. Pemberitahuan di SIM-PKB, peserta mengisi form isian, menentukan bidang studi yg akan diikuti dalam PPG 2018 dan mengunggah Ijazah S1
2. Setelah mendaftar, data akan diverifikasi oleh LPMP untuk ditolak atau dijadikan calon peserta seleksi PPG 2018
3. Peserta seleksi PPG 2018 harus mengikuti ujian seleksi (mulai tanggal 25, lokasi menyusul akan diinfokan GTK)
4. Jika lolos seleksi, baru GTK pilah untuk diundang pelaksanaan PPG di tahun 2018
Pendataan ini hanya dilakukan dari tanggal 1 - 20 November 2017. Tahapan yang ada di tahun 2017 ini hanya merupakan seleksi guru-guru mana saja yang layak mengikuti PPG 2018 . Jika tidak layak, menunggu pendataan kembali ditahun depan.

POTENSI ADUAN KE ULT KEMDIKBUD
Karena data diambil di Dapodik, maka ada potensi aduan bagi guru yang merasa memenuhi syarat namun tidak terundang menjadi peserta seleksi PPG 2018. Petugas Layanan bisa mengarahkan pelapor untuk mengecek isian dapodik di ops sekolah untuk membandingkan isian dapodik di sekolah dengan persyaratan. Jika ada kesalahan, perbaiki di dapodik dan singkron (petugas Dapodik bisa menggunakan cara ini jika ada pengaduan yang masuk)

Saat ini GTK tengah menyiapkan aplikasi bagi guru yang tidak terundang untuk mengecek apa kekurangan yang mengakibatkan dirinya tidak terundang untuk selanjutnya diperbaiki di Dapodik sebelum tanggal 20 November 2017. Harapannya fitur pemeriksaan mandiri diatas bisa menekan pengaduan ke Jakarta. Jika ada yang datang menanyakan hal diatas,  diarahkan ke fitur pengecekan mandiri (jika sudah ada, ditargetkan minggu ini jadi).

Our Team

  • Hardiansyah, S.KomMaster / Computers